Senin, 20 Oktober 2008

MEMELIHARA IKAN CUPANG


PROLOG: Siapa yang tidak kenal ikan cupang??? Mungkin hampir seluruh orang di Indonesia mengenal jenis ikan ini. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa. Ikan ini dikenal sebagai binatang yang gemar bertarung (Laga..Red), oleh karenanya disebagian daerah di nusantara disebut juga dengan nama ikan laga. Ikan Cupang selain jago berkelahi juga merupakan predator jentik nyamuk dan kutu air yang "hebat", bagi mereka yang ingin membasmi demam berdarah nampaknya mulai bisa melirik ikan cupang sebagai binatang peliharaan yang bermanfaat. Selain itu Ikan Cupang juga memiliki tekstur tubuh dan warna yang mencolok serta indah. Meski jenis ikan cupang bisa dikatakan "merakyat", namun untuk pemeliharaannya susah-susah gampang. Ada proses yang harus dijalani agar ikan cupang tersebut agar benar-benar berkualitas.

Perbedaan Ikan cupang jantan dan betina dapat dilihat dari sirip-sirip dan warna badan. Cupang jantan memiliki jari-jari sirip anal, punggung, dan ekor yang tumbuh sempurna, sedikit lebih panjang dibandingkan selaput yang menutupinya.

Sedangkan cupang betina tidak memiliki penonjolan dari jari-jari siripnya. Cupang jantan dewasa memiliki lebih banyak bintik-bintik hitam di punggung dibandingkan biasanya dibandingkan cupang betina yang tidak memilikinya. 

Ikan yang dipilih sebagai indukan berumur 6 - 7 bulan. Cupang dengan ukuran panjang tubuh 5 cm sudah siap untuk dipijahkan. 

Mengingat perkawinan cupang bersifat monogami, rasio kelamin antara jantan dan betina harus seimbang. Tempat pemijahan menggunakann akuarium kecil (20 x 40 cm, tinggi 20 cm), baskom, atau toples yang sudah direndam dengan larutan PK untuk menghindari jamur dan bibit penyakit. 

Sebagai media pijah (substrat) digunakan tanaman air atau serabut rafia untuk tempat peletakan busa. Untuk tanaman aponogeton, sebaiknya diberi pecahan genteng untuk mencegah tumbang, eceng gondok bisa diletakkan begitu saja. 

Cupang dikenal sebagai ikan penyusun sarang busa sebelum melakukan pemijahan. Suhu air ideal adalah 25 derajat celcius dalam kisaran 21 - 31 derajat. Kedalaman air 10 - 15 cm supaya air di dasar tidak terlalu dingin.

Setelah penyusunan busa selesai, cupang betina akan meletakkan telur pada busa dan cupang jantan menyemprotkan sperma ke kumpulan telur untuk pembuahan. Telur-telur fertil akan menetas dalam 24 jam pada suhu 24 derajat celcius.